Rabu, 18 Desember 2013

Selayang Pandang tentang Batik



Nuansa batik yang cetar membahana di era yang modern ini, terkadang menjadikan semakin tingginya rasa ingin tahu kita terhadap batik.
Batik, berasal dari kata "amba" dan "nitik" yang berarti kain yang dibentangkan dengan goresan titik titik..
Kain yang digunakan berwarna putih, dan goresan yang di torehkan di atasnya dilakukan dengan menggunakan canting..
Lalu, apakah yang dimaksud dengan canting?
Canting merupakan alat utama dalam proses pembatikan yang berbentuk seperti gayung kecil dengan tangkai yang panjang. canting terdiri atas tiga bagian, yaitu:
Rupa bagian-bagian canting
  1. Nyamplung merupakan wadah yang terbuat dari tembaga yang berfungsi sebagai penampung cairan malam atau parafin.
  2. Cucuk merupakan tempat keluarnya cairan malam panas saat menulis batik. berbentuk seperti pipa kecil yang berhubungan dengan nyamplung
  3. Gagang merupakan pegangan yang biasanya terbuat dari bambu 
Proses penorehan kain oleh canting disebut sebagai proses pembatikan. dimana malam yang keluar dari cucuk akan langsung membeku sesuai dengan lekukan yang diinginkan oleh pembatik. 

Proses awal pembatikan pada kain putih


Selanjutnya, kain yang sudah dibatik tersebut diberi warna, warna yang biasa di berikan pada kain batik bisa menggunakan dua jenis pewarna, yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis. Pewarna alami diperoleh dengan bahan-bahan alam seperti: buah joholawe, daun pandan, daun ketapang, pace, mahoni dan masih banyak lainnya. Sementara untuk pewarna sintetis dibagi lagi menjadi tiga macam, antara lain: Indigosol, Remasol dan Naptol.
Pewarnaan dengan Indigosol atau warna colet

Pewarnaan dengan Remasol

Pewarnaan dengan Naptol


Kemudian, pada tahapan selanjutnya setelah diberi warna, batik siap untuk melewati proses perebusan malam/parafin. Dalam istilah pembatikan proses ini dikenal dengan nama "ngebyok"

Kain yang siap untuk direbus (proses "ngebyok")
Proses "ngebyok"
  
batik diangkat, ditiriskan, dicuci kemudian dijemur. 
Proses pencucian batik yang sudah direbus




Pembesihan batik secara totalitas

Penjemuran kain-kain batik yang sudah jadi

Inilah sekilas proses pembatikan  
Teorinya terlihat sangat mudah, namun pengerjaannya tidak semudah yang dibayangkan...

Pantas rasanya bila UNESCO mengakui keberadaan batik sebagai warisan kebudayaan asli Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009 :)
Mari kita lestarikan batik sebagai karya seni budaya asli Indonesia, dengan cara memantapkan diri menggunakan pakaian batik untuk diri kita sendiri dan menghargai hasil karya batik lukis

~felinda



Tidak ada komentar:

Posting Komentar